Serangan fajar (politik)

Bagian dari seri Politik
Pemungutan suara
Proses
Surat suara
  • Surat suara jarak jauh
  • Surat suara tambahan
  • Surat suara contoh
Calon dan pemilih
  • Calon
  • Daftar calon
  • Daerah pemilihan
  • Hak suara
    • Hak suara universal
Istilah
Penghitungan suara
  • Suara rakyat
  • Pemungutan suara manual
  • Mesin pemungutan suara
Sistem pemilihan
Sistem distrik
  • Pemenang undi terbanyak
  • Sistem dua putaran
  • Putaran kedua instan
  • Kemenangan mutlak
  • Kemenangan mutlak partai
  • Usual judgment
Sistem proporsional dan semiproporsional
  • Tunggal tak teralihkan
  • Kumulatif
  • Sistem binomial
  • Daftar partai
  • Tunggal teralihkan
  • Spare vote
Sistem campuran
  • Proporsional anggota campuran
  • Sistem anggota tambahan
  • Tunggal campuran (peralihan suara positif)
  • Skorporo (peralihan suara negatif)
  • Teralihkan bersurat suara campuran
  • Alternatif plus
  • Proporsional anggota ganda
  • Proporsional perdesaan–perkotaan
  • Bonus mayoritas
  • Paralel (mayoritas anggota campuran)
Strategi
  • Berdasarkan isu
  • Calon berpartai majemuk
  • Partai majemuk
  • Partai tunggal
  • Bersiasat
  • Vote pairing
Menentang pemilihan
Pola dan akibat
  • Efek ekor jas
  • Segmen pemilih
  • Paradoks pemungutan suara
  • Kampanye pasif
  • Pemisahan suara
  • Apati politik
  • Kelelahan pemilih
  • Tingkat partisipasi pemilih
Suara protes
  • Penyalahgunaan surat suara kosong
  • Pemberian suara lebih dari sekali
  • Pencabutan hak suara terpidana
  • Serangan fajar (jual beli suara)
  • Intimidasi terhadap pemilih
  • Perdebatan keabsahan hak pilih
Pencegahan
 Portal Politik
  • l
  • b
  • s

Dalam dunia politik Indonesia, serangan fajar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk politik uang dalam rangka membeli suara yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang untuk memenangkan calon yang bakal menduduki posisi sebagai pemimpin legislatif dan eksekutif dari Partai politik dan independent calon. Serangan fajar umumnya menyasar kelompok masyarakat menengah ke bawah dan kerap terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan umum, kepala daerah. Bentuk politik uang yang dilakukan adalah dengan cara membagi-bagikan uang menjelang hari pemungutan suara dengan tujuan agar masyarakat memilih partai atau kader tertentu.[1][2] [3]

Serangan fajar merupakan istilah populer dari politik uang. Berdasarkan Pasal 515 dan Pasal 523 ayat 1-3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Pasal 187 A ayat 1 dan 2 UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada bahwa bentuk serangan fajar tidak terbatas pada uang. Namun, juga dalam bentuk lain seperti paket sembako, voucer pulsa, voucer bensin, atau bentuk fasilitas lainnya yang dapat dikonversi dengan nilai uang di luar ketentuan bahan kampanye yang diperbolehkan sesuai dengan Pasal 30 ayat 2 dan 6 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 8 Tahun 2018.

Aturan mengenai bahan kampanye yang diperbolehkan oleh KPU dan bukan termasuk dalam serangan fajar dijelaskan secara rinci pada Pasal 30 ayat 2 yang berbunyi: Bahan kampanye dalam bentuk selebaran/flyer, brosur/leaflet, pamflet, poster, stiker, pakaian, penutup kepala, alat minum/makan, kalender, kartu nama, pin, dan atau alat tulis.

Adapun pada ayat 6 yang berbunyi: Setiap bahan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila dikonversikan dalam bentuk uang nilainya paling tinggi Rp60.000.

Lihat juga

Referensi

  1. ^ http://www.segmennews.com/2014/04/jelang-pileg-serangan-fajar-marak-warga-sibolga-resah
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-13. Diakses tanggal 2014-04-09. 
  3. ^ http://m.tempo.co/read/news/2014/04/08/269568918/Saat-Serangan-Fajar-Justru-Dinanti-Warga
Ikon rintisan

Artikel bertopik politik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s